PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN

Perintah untuk melaksanakan sholat disebutkan setidaknya 22 kali secara langsung di dalam Al-Qur'an, menggunakan lafaz yang hampir sama, yaitu aqimish-sholāh (أَقِمِ الصَّلَاةَ) atau aqīmush-sholāh (أَقِيمُوا الصَّلَاةَ), yang artinya "dirikanlah sholat..!", atau "tegakkanlah sholat..!".

Dalam bahasa Arab, kata aqōma (أقام) memiliki makna yang luas: mendirikan, menegakkan, dan melaksanakan dengan kesungguhan.

Perintah untuk melaksanakan sholat di dalam Al-Qur'an menggunakan bentuk perintah dari kata ini, yaitu aqim (أَقِم), bukan kata kerja umum seperti fa`ala (فعل) yang berarti sekadar melakukan.

Hal ini menunjukkan bahwa sholat itu bukan untuk sekadar dikerjakan, tetapi lebih tepat jika dimaknai bahwa sholat itu:

✅ Harus ditegakkan secara sungguh-sungguh
✅ Harus dijalankan sesuai aturan (rukun, syarat, waktu)
✅ Harus dilakukan secara terus-menerus (istiqomah)
✅ Harus menjadi pilar kehidupan, bukan sekadar rutinitas
ayat perintah sholat

DALIL AYAT PERINTAH SHOLAT DI AL-QUR'AN

Berikut ini adalah ayat-ayat yang berisi perintah untuk melaksanakan sholat sebagaimana tertuang di dalam Al-Qur'an.

1.
AL-BAQOROH (2) : 43
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ۝٤٣
wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta warka`ū ma`ar-rōkī`īn
Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.

2.
AL-BAQOROH (2) : 83
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ۝٨٣
wa idz akhōdznā mītsāqo banī isrō'īla lā ta`budūna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa dzīl-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qūlū lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāh, tsumma tawallaitum illā qolīlam mingkum wa antum mu`ridhūn
(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

3.
AL-BAQOROH (2) : 110
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ۝١١٠
wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta, wa mā tuqoddimū li'anfusikum min khoyrin tajidūhu `indallāh, innallāha bimā ta`malūna bashīr
Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu akan kamu dapatkan (pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4.
AL-BAQOROH (2) : 238
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ۝٢٣٨
ḥāfizhū `alash-sholawāti wash-sholātīl-wusthō wa qūmū lillāhi qōnitīn
Peliharalah semua sholat (fardhu) dan sholat wusthō. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.

5.
AN-NISĀ' (4) : 77
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةًۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا۝٧٧
a lam taro ilalladzīna qīla lahum kuffū aidiyakum wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāh, fa lammā kutiba `alaihimul-qitālu idzā farīqum min-hum yakhsyaunan-nāsa kakhosy-yatillāhi au asyadda khosyah, wa qōlū rabbanā lima katabta `alainal-qitāl, lau lā akhkhortanā ilā ajaling qorīb, qul matā`ud-dunyā qolīl, wal-ākhirotu khoirul limanittaqō, wa lā tuzhlamūna fatīlā
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah sholat, dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

6.
AN-NISĀ' (4) : 103
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا۝١٠٣
fa idzā qodhoitumush-sholāta fadzkurullāha qiyāmaw wa qu`ūdaw wa `alā junūbikum, fa idzāthma'nantum fa aqīmush-sholāh, innash-sholāta kānat `alal-mu'minīna kitābam mauqūta
Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.

7.
AL-AN`ĀM (6) : 72
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَنْ اَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّقُوْهُۗ وَهُوَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ۝٧٢
wa an aqīmush-sholāta wattaqūh, wa huwalladzī ilaihi tuḥsyarūn
“...dan agar melaksanakan sholat serta bertakwa kepada-Nya.” Dialah Tuhan yang hanya kepada-Nya kamu semua akan dihimpun.

8.
YUNUS (10) : 87
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰى وَاَخِيْهِ اَنْ تَبَوَّاٰ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوْتًا وَّاجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ قِبْلَةً وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ۝٨٧
wa auḥainā ilā mūsā wa akhīhi an tabawwa'ā liqoumikumā bimishro buyūtaw waj`alū buyūtakum qiblataw wa aqīmush-sholāh, wa basysyiril-mu'minīn
Telah Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun), “Ambillah oleh kamu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu, jadikanlah rumah-rumahmu itu kiblat (tempat ibadah), dan tegakkanlah sholat. Gembirakanlah orang-orang mukmin.”

9.
HŪD (11) : 114
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِۗ اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ۝١١٤
wa aqimish-sholāta thorofayin-nahāri wa zulafam minal-lail, innal-ḥasanāti yudz-hibnas-sayyi'āt, dzālika dzikrō lidz-dzākirīn
Dirikanlah sholat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).

10.
IBRŌHĪM (14) : 31
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
قُلْ لِّعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خِلٰلٌ۝٣١
qul li`ibādiyalladzīna āmanū yuqīmush-sholāta wa yunfiqū mimmā rozaqnāhum sirrow wa `alāniyatam ming qobli ay ya'tiya yaumul lā bai`un fīhi wa lā khilāl
Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Hendaklah mereka melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan.”

11.
AL-ISRĀ' (17) : 78
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا۝٧٨
aqimish-sholāta lidulūkisy-syamsi ilā ghosaqil-laili wa qur'ānal-fajr, inna qur'ānal-fajri kāna mash-hūdā
Dirikanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) Subuh! Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

12.
THOHA (20) : 14
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ۝١٤
innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa`budnī wa aqimish-shōlāta lidzikrī
Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah sholat untuk mengingat-Ku.

13.
AL-HAJJ (22) : 78
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِۖ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِۗ هُوَ مَوْلٰىكُمْۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُࣖ۝٧٨
wa jāhidū fillāhi ḥaqqo jihādih, huwajtabākum wa mā ja`ala `alaikum fid-dīni min ḥaroj, millata abīkum ibrōhīm, huwa sammākumul-muslimīna ming qoblu wa fī hādzā liyakūnar-rosūlu syahīdan `alaikum wa takūnū syuhadā'a `alan-nāsi fa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta wa`tashimū billāh, huwa maulākum, fa ni`mal-maulā wa ni`man-nashīr
Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan tidak menjadikan kesulitan untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu, yaitu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu dan (begitu pula) dalam (kitab) ini (Al-Qur'an) agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka, tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada (ajaran) Allah. Dia adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

14.
AN-NŪR (24) : 56
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ۝٥٦
wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta wa athī`ur-rosūla la`allakum tur-ḥamūn
Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu dirahmati.

15.
AL-`ANKABŪT (29) : 45
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ۝٤٥
utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimish-sholāh, innash-sholāta tan-hā `anil-faḥsyā'i wal-mungkar, waladzikrullāhi akbar, wallāhu ya`lamu mā tashna`ūn
Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

16.
AR-RŪM (30) : 31
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ۝٣١
munībīna ilaihi wattaqūhu wa aqīmush-sholāta wa lā takūnū minal-musyrikīn
(Hadapkanlah wajahmu) dalam keadaan kembali (bertobat) kepada-Nya. Bertakwalah kepada-Nya, laksanakanlah sholat, dan janganlah kamu termasuk orang-orang musyrik.

17.
LUQMĀN (31) : 17
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ۝١٧
yā bunayya aqimish-sholāta wa'mur bil-ma`rūfi wan-ha `anil-mungkari washbir `alā mā ashōbaka, inna dzālika min `azmil-umūr
Wahai anakku, tegakkanlah sholat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan.

18.
AL-AHZĀB (33) : 33
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ۝٣٣
wa qorna fī buyūtikunna wa lā tabarrojna tabarrujal-jāhiliyyatil-ūlā wa aqimnash-sholāta wa ātīnaz-zakāta wa athi`nallāha wa rosūlah, innamā yurīdullāhu liyudz-hiba `angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuthohhirokum tath-hīrō
Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

19.
AL-MUJĀDILAH (58) : 13
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقٰتٍۗ فَاِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَتَابَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَࣖ۝١٣
a asyfaqtum an tuqoddimū baina yadai najwākum shodaqōt, fa idz lam taf`alū wa tāballāhu `alaikum fa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta wa athī`ullāha wa rosūlah, wallāhu khobīrun bimā ta`malūn
Apakah kamu takut (menjadi miskin) jika mengeluarkan sedekah sebelum (melakukan) pembicaraan rahasia dengan Rasul? Jika kamu tidak melakukannya dan Allah mengampunimu, tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

20.
AL-MUZZAMMIL (73) : 20
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِۙ وَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۖ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِۙ هُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ ۝٢٠
inna robbaka ya`lamu annaka taqūmu adnā min tsulutsayil-laili wa nishfahū wa tsulutsahū wa thō'ifatum minal-ladzīna ma`ak, wallāhu yuqoddirul-laila wan-nahār, `alima al lan tuḥshūhu fa tāba `alaikum faqro'ū mā tayassara minal-qur'ān, `alima an sayakūnu mingkum mardhō wa ākhorūna yadhribūna fil-ardhi yabtaghūna min fadhlillāhi wa ākhorūna yuqōtilūna fī sabīlillāhi faqro'ū mā tayassara min-hu wa aqīmush-sholāta wa ātuz-zakāta wa aqridhullāha qordhon ḥasanā, wa mā tuqoddimū li'anfusikum min khoirin tajidūhu `indallāhi huwa khoiraw wa a`zhoma ajrō, wastaghfirullāh, innallāha ghofūrur roḥīm
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan sholat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur'an). Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

21.
AL-BAYYINAH (98) : 5
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ۝٥
wa mā umirū illā liya`budullāha mukhlishīna lahud-dīna ḥunafā'a wa yuqīmush-sholāta wa yu'tuz-zakāta wa dzālika dīnul-qoyyimah
Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).

22.
AL-KAUTSAR (108) : 2
DALIL PERINTAH SHOLAT DI DALAM AL-QUR'AN
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ۝٢
fa sholli lirobbika wan-ḥar
Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!

lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh

wallāhu a`lam bish-showāb

Post a Comment

أحدث أقدم